Tugas 6

 

 Alarm Rumah Dengan Sensor Magnet


[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
1.Tujuan
2.Alat dan Bahan
3.Dasar Teori
4.Percobaan
5.Link Download

1.Tujuan

  • Memahami bentuk dan penggunaan sensor magnet (Reed Switch)
  • Membuat rangkaian alarm pintu anti maling dengan sensor magnet (Reed Switch)
  • Menjalankan rangkaian dengan sensor magnet (Reed Switch)

2.Alat dan Bahan

Alat :
1. Grounding

Berfungsi menetralkan arus bermuatan pada rangkaian dengan mengirimkannya ke tanah

Bahan :
1.LED

Berfungsi sebagai penanda ada tidak nya arus yang mengalir

*Spesifikasi:
warna hijau dan kuning
Tegangan terusan : 2,2 V
Tegangan : 4 V
Arus dibutuhkan : 10mA

 2.Transistor 2N2369      
   



*Konfigurasi Pin :
  1. Collector
  2. Base
  3. Emitter
*Spesifikasi :
    Type Designator: 2N2369
    Material of Transistor: Si
    Polarity: NPN
    Maximum Collector Power Dissipation (Pc): 0.36 W
    Maximum Collector-Base Voltage |Vcb|: 40 V
    Maximum Collector-Emitter Voltage |Vce|: 15 V
    Maximum Emitter-Base Voltage |Veb|: 4 V
    Maximum Collector Current |Ic max|: 0.2 A
    Max. Operating Junction Temperature (Tj): 200 °C
    Transition Frequency (ft): 500 MHz

3.Sensor Magnet
*Konfigurasi Pin:
1.Vcc:Menyambungkan sensor dengan sumber tegangan + 5V
2.GND: Menyambungkan sensor dengan Ground
3.)OUT: Menyambungkan sensor dengan output

4.Resistor                                                                 

*Spesifikasi
Hambatan (Ohms) : 10 ohm
Energi (Watts) : 0,25 W, ¼ W
Toleransi : ± 5%
Kmposisi : Carbon Film
koefisien Suhu  : 350ppm/°C
Status RoHS  : RoHs Complient

6.Alarm (Speaker)


3.Dasar Teori

1.Resistor
    Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM.

V= I*R

. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor.

2.NPN Transistor
    Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya.Secara umum, Transistor dapat digolongkan menjadi dua keluarga besar yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor). Perbedaan yang paling utama diantara dua pengelompokkan tersebut adalah terletak pada bias Input (atau Output) yang digunakannya. Transistor Bipolar memerlukan arus (current) untuk mengendalikan terminal lainnya sedangkan Field Effect Transistor (FET) hanya menggunakan tegangan saja (tidak memerlukan arus). Pada pengoperasiannya, Transistor Bipolar memerlukan muatan pembawa (carrier) hole dan electron sedangkan FET hanya memerlukan salah satunya.pada rangkain ini kita akan menggunakan Transistor Bipolaryang mana memiliki tiga (terminal Basis, Kolektor dan Emitor), terdapat dua jenis dari transistor ini,yaitu trnasistor NPN dan PNP

  • Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
  • Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
3.Grounding
    Grounding adalah Alat instalasi listrik yang berguna sebagai pencegah terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang keluar dari rangkaian  akibat terjadi kegagalan isolasi. Grounding dalam rumah Anda terpasang dengan dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir.
    Terdapat parameter yang menentukan kualitas dari grounding tersebut yaitu nilai tahan pada satuan ohm atau disebut sebagai resistans.Jika nilai groundingnya semakin kecil maka akan semakin bagus kualitas grounding tersebut.Pada instalasi listrik rumahan tentu saja memiliki nilai tahan untuk maksimal 5 Ohm. Sedangkan untuk instalasi petir maka hanya 2 Ohm saja.

4.Sensor Magnet

    Sensor magnet adalah suatu alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran, seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya, sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap, maupun uap. Sensor magnet banyak ditemukan di berbagai aplikasi sehari-hari dan industri, seperti kecepatan rotasi, posisi linear, sudut linear, posisi pengukuran di otomotif, serta penerapan pada smartphone. Sensor magnet terbagi menjadi dua, yaitu primary magnetic sensor dan secondary magnetic sensor.

a)Primary Magnetic Sensor
    Primary magnetic sensor disebut juga Magnetometers, yaitu alat yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu benda logam dengan cara mendeteksi anomali magnetiknya. Magnetometers banyak digunakan dalam pengukuran biologi dan geofisika untuk mendeskripsikan karakteristik dari objek luar angkasa dan bintang. Selain itu, primary magnetic sensor juga digunakan pada aplikasi yang membutuhkan sensitivitas tinggi seperti dalam perangkat yang digunakan untuk mendiagnosis dan menyembuhkan penyakit manusia.

b)Secondary Magnetic Sensor
    Secondary magnetic sensor pada dasarnya merupakan sensor induktif yang menggunakan prinsip-prinsip sirkuit magnetik. Parameter eksternalnya terbentuk dari variabel fisik lainnya seperti gaya dan perpindahan. Secondary magnetic sensor juga dapat diklasifikasikan sebagai sensor pasif atau sensor aktif (self-generating).



4.Percobaan

A Prosedur Percobaan :
  1. Siapkan alat & bahan di library proteus
  2. Susunlah seperti gambar di bawah

  3. Sambungkan tiap alat dan bahan Setelah itu silahkan menjalankan rangkain tersebut
  4. Lampu dan juga Alarm (speaker) akan menyala jika ada logam  (diwakilkan oleh LogicGate bernilai 1).

B.Rangkaian simulasi

*Foto Rangkaian
                

(Sebelum adanya logam)
(Setelah adanya getaran )

*Prinsip Kerja
    Prinsip dasar kerja sensor ini sangatlah sederhana, yaitu apabila bagian permukaan dari sensor terkena medan magnet maka dua buah kontak plate tipis yang terdapat dibagian dalam sensor akan tertarik oleh medan magnet, sehingga kontak akan terhubung. maka arus yang dari power akan mengalir melewati sensor reed switch dan menuju resistor dan basis transistor. Transistor menjadi aktif dan menyebabkan arus yang tadinya tidak mengalir ke led menuju kolektor dan emitor transistor terus ke speaker menjadi mengalir dan menyebabkan led dan speaker aktif.

C.Video


5.Link Download
    Dibawah ini adalah link download berisi gambar,video, dan file rangkaian.  
    [Di sini]