UTS (pribadi)

 

GARASI OTOMATIS DENGAN SENSOR IR PROXIMITY


1.Tujuan
2.Alat dan Bahan
3.Dasar Teori
4.Percobaan
5.Link Download

1.Tujuan

  • Mengehui komponen-komponen dalam elektronika untuk membuat suatu perangkaian sistem mesin otomatis dengan sensor jarak atau Ir proximity
  • Melakukan simulasi dalam aplikasi proteus

2.Alat dan Bahan

Alat:
1. Grounding

Berfungsi menetralkan arus bermuatan pada rangkaian dengan mengirimkannya ke tanah.

2. Voltmeter 

 

Digunakan untuk mengukur tegangan pada rangkaian.


Bahan:
1.Sensor IR Proximity
*Konfigurasi Pin:
  1.Test Pin : Berfungsi mendeteksi adanya gerakan
  2.GND : Sebagai penghubung sensor dengan grounding
  3.Vcc : Penghubung sensor dengan tegangan
  4.Out : Mengirimkan arus dari sensor ke rangkain
*Spesifikasi
Tegangan operasi: 4,5 V hingga 5,5 V.
Konsumsi arus rata-rata: 30 mA
Rentang pengukuran jarak: 10 cm hingga 80 cm 
Jenis keluaran: tegangan analog
Diferensial tegangan output pada rentang jarak: 1,9 V 
Periode pembaruan: 38 ± 10 ms
Ukuran: 44,5 mm × 18,9 mm × 13,5 mm
Berat: 3,5 g 

2.Resistor (potensioner)

*Spesifikasi:
Hambatan (Ohms) : 100 ohm
Hambatan minimum : 0,1 ohm
Waktu pergantian : 0,1 detik
Komposisi : Logam dan keramik

3.Motor (mewakilkan garasi)

*Spesifikasi:
Tegangan:5V
Hambatan:120 ohm

3.Dasar Teori

1.Sensor Proximity
    Sensor Jarak adalah sensor elektronik yang mampu mendeteksi keberadaan objek di sekitarnya tanpa adanya sentuhan fisik. Artinya dapat dikatakan bahwa Sensor Proximity adalah perangkat yang dapat mengubah informasi tentang gerakan atau keberadaan objek menjadi sinyal listrik yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan suatu motor dan lain- lain.
    Sensor Proximity Induktif pada umumnya terbuat dari kumparan/koil dengan inti ferit sehingga dapat menghasilkan medan elektromagnetik frekuensi tinggi. Output dari sensor jarak jenis induktif ini dapat berupa analog maupun digital. Versi Analog dapat berupa tegangan (biasanya sekitar 0 – 10VDC) atau arus (4 – 20mA). Jarak pengukurannya bisa mencapai hingga 80 cm. Sedangkan versi Digital biasanya digunakan pada rangkaian DC saja ataupun rangkaian AC/DC. Sebagian besar Sensor Induktif Digital dikonfigurasi dengan Output “NORMALLY – OPEN” namun ada juga yang dikonfigurasi dengan Output “NORMALLY – CLOSE”. Sensor Induktif ini sangat cocok untuk mendeteksi benda-benda logam di mesin dan di peralatan otomatisasi.

2.Resistor (potensioner)
    Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM.

V= I*R

. Resitor memiliki dua jenis yaitu resistor fixed (nilainya tetap) dan resistor variabel (nilainya dapat berubah) contoh dari resistor variabel adala potensioner.Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.
    Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).

3.Grounding
    Grounding adalah Alat instalasi listrik yang berguna sebagai pencegah terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang keluar dari rangkaian  akibat terjadi kegagalan isolasi. Grounding dalam rumah Anda terpasang dengan dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir.
    Terdapat parameter yang menentukan kualitas dari grounding tersebut yaitu nilai tahan pada satuan ohm atau disebut sebagai resistans.Jika nilai groundingnya semakin kecil maka akan semakin bagus kualitas grounding tersebut.Pada instalasi listrik rumahan tentu saja memiliki nilai tahan untuk maksimal 5 Ohm. Sedangkan untuk instalasi petir makja hanya 2 Ohm saja.

4.Voltmeter
    Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik.
a) Bagian-Bagian Voltmeter:
  • Terminal positif dan negatif.
  • Batas ukur.
  • Setup pengatur fungsi.
  • Jarum penunjuk.
  • Skala tinggi dan rendah.
b) Cara Menggunakan Voltmeter:
  1. Rangkai komponen yang memiliki potensial berbeda secara paralel.
  2. Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah dengan pemasangan kutub-kutub voltmeter.
  3. Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki potensial yang berbeda. Dari keduanya, kutub positif memiliki potensial yang tinggi.
  4. Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan mengarah ke kiri berarti pemasangannya terbalik. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah untuk rangkaian arus bolak balik.

4.Percobaan

A Prosedur Percobaan :
  1. Siapkan alat & bahan di library proteus
  2. Susunlah seperti gambar di bawah

  3. Sambungkan tiap alat dan bahan Setelah itu silahkan menjalankan rangkain tersebut
  4. Seandainya ada benda yang mendekat pada sensor maka garasi akan terbuka ataupun terdapat rekasi pada motor

B.Rangkaian simulasi

*Foto Rangkaian

(sebelum terdeteksinya benda)

(Setelah terdeteksinya benda)

*Prinsip kerja
    Jika ada benda di dekat test pin maka sensor IR Proximity akan mengirimkan output listrik ke rangkain yang akan dihubungkan dengan pintu garasi (diwakilkan oleh motor). jika testpin tidak memliki tegangan  (0 v) maka tidak ada output yang dikirmkan sensor, jika testpin memiliki tegangan  makan sensor akan mengirimkan output, semakin dekat benda dengan sensor, semakin besar pula tegangan pada testpin yang menyebakan sensor mengirimkan output yang besar sehingga pintu garasi terbuka dengan cepat (diwakilkan oleh motor).


C.Video

5.Link Download

1. Gambar [Di sini]
2. Video [Di sini]
3. Data Sheet [Di sini]
4. HTML [Di sini]
5. Rangkain [Di sini]